Data, Skala Data dan
Macam-macam Variabel
A.
Data Penelitian
Menurut
Suharsimi Arikunto, data penelitian
merupakan segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun
suatu informasi. Sedangkan, menurut Dempsey, data merupakan materi mentah yang
membentuk semua laporan penelitian. Itulah beberapa penjelasan mengenai batasan
data penelitian oleh beberapa pakar. Dari beberapa pertimbangan, serta
penjelasan sebelumnya penulis menyimpulkan bahwa data penelitian merupakan
materi yang berupa sebuah fakta yang akan menjadi bahan untuk sebuah
penelitian.
Klasifikasi data
penelitian dapat dijelaskan berdasarkan sifat, sumber, dan juga skala
pengukurannya. Berikut ini klasifikasi data penelitian diantaranya:
Berdasarkan
sifatnya:
a. Data kuantitatif: data yang berupa angka-angka. Misalnya
berat badan, luas rumah, tinggi badan, nilai IQ, dll.
b. Data kualitatif: data yang berupa kata-kata atau pernyataan-
pernyataan. Dapat pula diartikan sebagai data kategorik, karena memang biasanya
berupa kategori atau pengelompokan-pengelompokan berdasarkan nama atau inisial
tertentu. Misalkan: Kelompok PNS, Petani, Buruh, Wiraswasta, dll.
Berdasarkan sumbernya:
a.
Data primer adalah
data yang diperoleh langsung pihak yang diperlukan datanya.
b.
Data Sekunder adalah
data yang tidak diperoleh langsung dari pihak yang diperlukan datanya.
Berdasarkan
skala pengukuran:
a.
Data nominal adalah
salah satu jenis data kualitatif, dimana berupa kategori yang diantara kategori
tersebut tidak ada perbedaan derajat yang lebih tinggi dan yang lebih rendah.
Misalkan: Jenis kelamin perempuan dan laki-laki, dimana laki-laki belum tentu
lebih tinggi dari pada perempuan, begitu pula sebaliknya.
b.
Data ordinal hampir
sama dengan data nominal, hanya saja ada perbedaan derajat lebih tinggi dan
lebih rendah. Misalnya: Pendidikan, dimana pendidikan perguruan tinggi lebih
tinggi dari pada SMA, dan sebaliknya pedidikan SMA lebih rendah dari pada
perguruan tinggi.
c.
Data interval adalah
data yang termasuk kelompok data kuantitatif, dimana berupa angka-angka yang
didalamnya dapat dilakukan operasi matematika serta urutan antara satu data
dengan data lainnya mempunyai rentang yang sama. Misalnya: Nilai ujian, dimana
dikatakan berurutan dengan rentang yang sama yaitu setelah angka 1 kemudian 2
kemudian 3 dst. Serta dikatakan dapat dilakukan operasi matematika, adalah
misalkan: angka 1 dapat dikalikan dengan angka 2 dan hasilnya adalah 2.
Ciri khas penting lainnya adalah, data interval
tidak mempunyai angka 0 absolut dan 100 absolut secara bersamaan atau dalam
arti lain tidak bisa dipastikan peresentase antara satu data dengan keseluruhan
data. maksudnya 0 absolut misalkan nilai ujian. Secara akal sehat, tidak
mungkin ada nilai ujian kurang dari 0. Sedangkan 100 absolut misalkan juga
nilai ujian, secara akal sehat tidak mungkin ada nilai ujian lebih dari 100.
jadi data interval contohnya adalah berat badan, dimana tidak bisa dipastikan
berapa sebenarnya nilai tertinggi berat badan. Bisa jadi orang punya berat bada
puluhan kilo, ratusan atau bahkan ribuan kilo.
d.
Data rasio adalah
data yang sebenarnya sama dengan data iterval, namun bedanya adalah data rasio
dapat dibuat persentase karena ada nilai 0 dan 100 absolut. Seperti yang sudah
dibahas di atas, yaitu misalnya nilai ujian yang mempunyai batasan nilai 0
sampai 100. Jika seorang siswa mendapatkan nilai 25, dapat diartikan nilai
tersebut adalah 25% dari nilai maksimal 100.
B. Skala data
Skala data atau biasa juga disebut dengan Skala
pengukuran adalah sebuah acuan yang dapat
digunakan
sebagai penentu panjang
pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur. Dengan menggunakan skala pengukuran, maka
alat ukur yang digunakan akan menghasilkan data kuantitatif.
Setelah proses pengukuran yang
menghasilkan data kuantitatif yang berupa angka-angka tersebut baru lah
kemudian ditentukan analisis statistik yang cocok untuk digunakan.
Dalam hal penelitian, sakala pengukuran dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Skala Nominal
Skala nominal adalah pengukuran paling sederhana
diantara skala pengukuran yang lainnya. Skala nominal yaitu skala yang
hanya menunjukkan pengelompokan objek, individu-individu, peristiwa/kejadian
dalam suatu populasi. Skala ini tidak begitu bermakna matematis karena hanya
menunjukkan hanya dapat menunjukkan frekuensi dari masing-masing objek. Kita
tidak membandingkan kualitas antara satu objek dengan objek lainnya.
Skala ini
hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya digunakan untuk
memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga akan mempermudah
pengelompokan data menurut kategorinya.
Pada skala nominal ini, peneliti
akan mengelompokkan objek, baik individu atau pun kelompok kedalam kategori
tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode tertentu. Kemudian, angka yang diberikan kepada objek
hanya memiliki arti sebagai label atau pembeda saja dan bukan untuk menunjukkan
adanya tingkatan.
Agar lebih paham, berikut ini
ciri-ciri dari skala nominal:
• Kategori data bersifat mutually exclusive
(setiap objek hanya memiliki satu kategori saja).
• Kategori data tidak memiliki aturan yang
logis (bisa sembarang).
Contoh Skala Nominal
a.
contoh yang paling umum digunakan yaitu variabel
jenis kelamin. Jenis kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan. Dalam hal ini, hasil pengukuran tidak memiliki
tingkatan tertentu. Artinya laki-laki tidak lebih tinggi daripada perempuan,
atau sebaliknya. Di dalam
sebuah penelitian, biasanya akan diberi simbol angka sebagai pembeda, misal
jenis kelamin laki-laki diberi simbol angka 1, jenis kelamin perempuan diberi
simbol 0. Simbol angka disini hanya untuk membedakan saja, tidak menunjukkan
bahwa 1 lebih besar dari 0 dan sebagainya.
b.
misal nama kota lahir. Ada yang Bandung, Jakarta,
Surabaya, Bogor, dan lain lain. Hal ini hanya untuk pembeda saja, tidak menunjukkan
tingkatan tertentu. Dengan kata lain, orang yang lahir di Bandung bukan berarti
lebih baik dari Bogor atau yang lainnya.
c.
misalnya menjelaskan agama, ada Islam, Kristen,
Hindu, Budha, Katolik. Ini hanya bersifat membedakan saja
2.
Skala Ordinal
Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih
tinggi daripada skala nominal, karena skala ini tidak hanya menunjukkan
kategori saja tetapi juga menunjukkan peringkat. Skala
ordinal adalah skala yang digunakan untuk menunjukkan perbandingan sekelompok
objek dari tinggi ke rendah atau sebaliknya.
Posisi antar objek atau kategori tidak setara
sehingga kita dapat mebandingkan anatara satu dengan yang lainnya lebih tinggi
,lebih baik dsb. Skala
ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar
tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama. Di dalam skala ordinal, objek atau
kategorinya disusun berdasarkan urutan tingkatannya, dari tingkat terendah ke
tingkat tertinggi atau sebaliknya.
Ciri-ciri dari skala ordinal antara lain:
• kategori data saling memisah.
• kategori data ditentukan berdasarkan jumlah
karakteristik khusus yang dimilikinya.
• kategori data dapat disusun sesuai dengan
besarnya karakteristik yang dimiliki.
Contoh Skala Ordinal
a.
contoh pada variabel sikap seseorang terhadap
suatu pernyataan, sikap tersebut berupa sangat setuju, setuju, biasa saja,
tidak setuju, sangat tidak setuju. Pada
variabel sikap ini dari sangat setuju ke sangat tidak setuju menunjukkan
kategori dan memiliki tingkatan.
Di dalam sebuah penelitian, kategori tersebut bisa
disimbolkan dengan angka, misal angka 5 untuk sangat setuju, angka 4 untuk
setuju, angka 3 untuk biasa saja, angka 2 untuk tidak setuju, dan angka 1 untuk
sangat tidak setuju.
b.
misal dalam variabel nilai huruf mutu pada perkuliahan,
yaitu nilai A, B, C, D, dan E. Pada nilai ini menunjukkan tingkatan bahwa nilai
A lebih besar dari B, dan seterusnya.
3.
Skala Interval
Skala Interval merupakan skala pengukuran yang
bisas digunakan untuk menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau
interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0
(nol) mutlak.
Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal
dan nominal. Besar interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya
memiliki bobot nilai yang sama. Besar interval ini bisa saja di tambah atau
dikurang.
Berikut
ini adalah ciri-ciri dari skala interval:
• Kategori data memiliki sifat saling memisah.
• Kategori data memiliki aturan yang logis.
• Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan
jumlah karaaktristik khusus yang dimilikinya.
• Perbedaan karakteristik yang sama tergambar
dalam perbedaan yang sama dalam jumlah yang dikenakan pada kategori.
• Angka nol hanya menggambarkan satu titik
dalam skala (tidak memiliki nilai nol absolut).
Hal lain yang perlu diketahui
dari skala interval adalah, skala ini tidak memiliki nilai nol yang mutlak.
Misalnya suhu ruangan 0oC bukan berarti ruangan tersebut tidak memiliki suhu.
Contoh Skala Interval
a.
contoh yang paling umum pada skala interval adalah
suhu. Misalkan suatu ruangan memiliki suhu 0 C, ini bukan berarti bahwa ruangan
tersebut tidak ada suhunya. Angka 0 C disini merupakan suhu, hal ini dikarena
pada skala interval 0 (nol) bukanlah nilai yang mutlak.
b.
jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak
ada nilainya, karena jam 00.00 sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00
sama dengan jam 12 malam.
4. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan
pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu,
dan bisa dibandingkan. Skala
rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding
skala-skala lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan
memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar
menyatakan tidak ada.
Skala rasio memiliki semua sifat yang dimiliki oleh skala
interval. Namun, skala rasio memiliki nilai nol yang mutrak (absolut).
Contoh
Skala Rasio
a.
misal
tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan Vatinson adalah 95 cm.
Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan Vatinson dengan Agung
adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung 2 kali tinggi badan
Vatinson.
b.
misalkan nilai ujian matematika Tono adalah 50,
sedangkan nilai Toni adalah 100. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai
Toni adalah 2 kali nilai Tono.
C.
Macam-macam Variabel
Sebelum melangkah
untuk membahas macam-macam variabel baiknya kita membahas apa itu variabel. Pengertian
variabel sangat bermacam-macam bergantung dari mata pelajaran pengertian
variabel dimaksudkan seperti dalam mata pelajaran, sains, matematika, ilmu
komputer, dan logika matematika. Berikut pengertian variabel dari setiap
macam-macam pelajaran antara lain sebagai berikut:
a. Dalam Sains, Pengertian variabel
adalah objek penilitian. artinya segala sesuatu yang harus diteliti Variabel
terdiri atas nama dan nilai atau dapat dikosongkan dan diisi nilainya.
b. Dalam Matematika,
Pengertian variabel adalah karakter atau abjad yang menggunakan jumlah yang
belum ditentukan. Setiap variabel mengandung nilai. variabel dalam matematika
memudahkan mengerjakan soal, terutama soal aljabar.
c. Dalam Ilmu Komputer,
Pengertian variabel adalah nama yang
umumnya berupa abjad, karakter, atau kata yang mewakili beberapa nilai dalam
memori komputer. Dalam Logika Matematika, Pengertian variabel adalah salah satu
simbol yang mewakili sebuah simbol
Macam-Macam Pengertian Variabel Menurut Definisi Para Ahli
a.
Menurut F.N Kerlinger,
Pengertian variabel adalah sifat yang diambil dari suatu nilai yang berlainan
b.
Menurut Sutrisno hadi,
Pengertian variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Contohnya ukuran
tinggi manusia yang divariasikan menjadi tingkatan umur, kelamin serta lokasi
tempat tinggal manusia tersebut.
c.
Menurut Bagja Waluya, Pengertian variabel adalah konsep yang tidak
pernah ketinggalan dalam setiap eksperimen/penelitina (research).
d.
Menurut Tia Mutiara,
Pengertian variabel adalah sesuatu yang menjadi fokus perhatian yang memberikan
pengaruh dan mempunyai nilai (value).
e.
Menurut Sugiarto, Pengertian
variabel adalah karakter yang dapat diobservasi dari unit amatan yang merupakan
suatu pengenal atau atribut dari sekelompok objek. Maksud dari variabel
tersebut adalah terjadinya variasi antara objek yang satu dengan objek yang
lainnya dalam kelompok tertentu.
Itulah beberapa pengertian variabel
berdasarkan bidang studi serta beberapa pendapat dari ahli. Penulis
menyimmpulkan bahwa variabel khususnya dalam penelitian merupakan suatu hal
yang menjadi fokus pada penelitian yang akan diamati selam penelitiannya
berlangsung. Setelah membahas mengenai batasan variabel berikut ini macam-macam
variabel diantaranya:
a.
Variabel Independen (Variabel Bebas) adalah variabel yang
mempengaruhi atau sebab perubahan timbulnya variabel terikat (dependen).
Variabel Independen disebut juga dengan variabel perlakuan, kausa, risiko,
variabel stimulus, antecedent, variabel pengaruh, treatment, dan variabel
bebas. Dapat dikatakan variabel bebas karena dapat mempengaruhi variabel
lainnya. Contoh Variabel Bebas (Independen) seperti “Pengaruh Terapi Musik
terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan”.
b.
Variabel Dependen (Variabel Terikat) adalah variabel yang
dipengaruhi, akibat dari adanya variabel bebas. Dikatakan sebagai variabel
terikat karena variabel terikat dipengaruhi oleh variabel independen (variabel
bebas). Variabel Despenden disebut juga dengan variabel terikat, variabel output,
Konsekuen, variabel tergantung, kriteria, variabel terpengaruh, dan variabel
efek. Contoh Variabel Terikat (Despenden) seperti Pengaruh Terapi Musik
terhadap Penurun Tingkat Kecemasan
c.
Variabel Moderator adalah
variabel yang mempengaruhi baik itu memperkuat atau memperlemah hubungan antara
Variabel bebas dan terikat. Variabel Moderator juga disebut dengan Variabel
Independen Kedua. Skema variabel moderator yaitu Variabel Bebas (Independen) –
Moderator – Despenden. Contoh Variabel Moderator adalah Hubungan motivasi dan
prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam menciptakan
lingkungan belajar yang baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen
kurang baik dalam menciptakan lingkungan belajar.
d.
Variabel Intervening adalah
variabel yang mempengaruhi variabel bebas dan variabel terikat secara teoritis,
tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Variabel intervening merupakan variabel
antara/penyela pada variabel bebas dan variabel terikat, sehingga variabel
bebas tidak langsung mempengaruhi perubahan variabel terikat. Contoh Variabel
Intervening adalah Hubungan antara Kualitas Pelayanan dengan kepuasan konsumen
dan Loyalitas (Dependen).
e.
Variabel Kontrol adalah
variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas
terhadap variabel terikat tidak terpengaruh oleh faktor luat yang tidak
telitit. Variabel kontrol sering digunakan sebagai pemanding melalui penelitian
eksperimental. Contoh Variabel Kontrol adalah Apakah perbedaan tenaga penjual
(sales force) yang lulus D3 dan SI, maka terlebih dahulu harus ditetapkan
variabel kontrol contohnya berupa gaji yang sama, peralatan yang sama,
lingkungan kerja yang sama. Jadi, variabel kontrol memudahkan dalam menentukan
perbedaan.
Nah
itulaah pembahasan singkat mengenai data, skala data, serta macam-macam
penelitian. Pembahasan ini merupakan gabungan dari beberapa situs yang
dikumpulkan penulis serta sedikit tambahan pemahaman dari penulis itu sendiri.
Jika ada sebuah kesalahan kiranya pembaca mampu memberikan saran agar kesalahn
tersebut diperbaiki nantinya
Beberapa
pertanyaan beserta pembahasan:
1.
Apa yang
menjadi pembeda utama di antara penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif?
Pembahasan : data kuantitatif merupakan data yang
berupa angka sedangkan data kualitatif merupakan data yang berupa kata-kata.
2.
Karena
data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh langsung dari pihak yang
bersangkutan, maka dari pihak manakah kita akan memperoleh data tersebut?
Pembahasan : data ini dapat diperoleh dari beberapa
orang yang memiliki hubungan dengan pihak yang bersangkutan.
3.
Salah
satu ciri dari skala interval adalah tidak memiliki nilai nol absolut. Apa
maksud dari kata nilai nol absolut?
Pembahasan : nilai nol mutlak atau nilai nol absolut
artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah meskipun menggunakan skala
yang lain.
4.
Kapan
skala pengukuran digunakan pada penelitian?
Pembahasan : skala pengukuran data merupakan
seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari
pengukuran suatu variabel. Dalam melakukan analisis statistik, perbedaan jenis
data sangat berpengaruh terhadap pemilihan model atau alat uji statistik. Untuk
itu skala pengukuran data sangat dibutuhkan.
5.
Apakah
kelima jenis variabel dapat digunakan di satu jenis penelitian?
Pembahasan : baiknya menggunakan kelima variabel
tersebut. Namun, dominasi peneliti hanya menggunakan satu hingga dua variabel.
Daftar Pustaka
Ekspektasia, Skala Pengukuran, 2 januari 2020, https://www.ekspektasia.com/skala-pengukuran/ <di akses tanggal 7 maret 2020>
Metode Statistik, skala pengukuran data, februari
2016, https://www.metodestatistik.com/2016/02/skala-pengukuran-data.html <di akses tanggal 7 maret 2020>
Statistikian, Pengertian data penelitian, 14 oktober
2014, https://www.statistikian.com/2012/10/pengertian-data.html <di akses tanggal 7 maret 2020>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar