Rabu, 11 Maret 2020

Data, Skala dan Macam-Macam Variabel


Data, Skala Data dan Macam-macam Variabel

A.   Data Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto, data penelitian merupakan segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Sedangkan, menurut Dempsey, data merupakan materi mentah yang membentuk semua laporan penelitian. Itulah beberapa penjelasan mengenai batasan data penelitian oleh beberapa pakar. Dari beberapa pertimbangan, serta penjelasan sebelumnya penulis menyimpulkan bahwa data penelitian merupakan materi yang berupa sebuah fakta yang akan menjadi bahan untuk sebuah penelitian.
Klasifikasi data penelitian dapat dijelaskan berdasarkan sifat, sumber, dan juga skala pengukurannya. Berikut ini klasifikasi data penelitian diantaranya:
Berdasarkan sifatnya:
a.      Data kuantitatif: data yang berupa angka-angka. Misalnya berat badan, luas rumah, tinggi badan, nilai IQ, dll.
b.     Data kualitatif: data yang berupa kata-kata atau pernyataan- pernyataan. Dapat pula diartikan sebagai data kategorik, karena memang biasanya berupa kategori atau pengelompokan-pengelompokan berdasarkan nama atau inisial tertentu. Misalkan: Kelompok PNS, Petani, Buruh, Wiraswasta, dll.
Berdasarkan sumbernya:
a.    Data primer adalah data yang diperoleh langsung pihak yang diperlukan datanya.
b.    Data Sekunder adalah data yang tidak diperoleh langsung dari pihak yang diperlukan datanya.

Berdasarkan skala pengukuran:
a.    Data nominal adalah salah satu jenis data kualitatif, dimana berupa kategori yang diantara kategori tersebut tidak ada perbedaan derajat yang lebih tinggi dan yang lebih rendah. Misalkan: Jenis kelamin perempuan dan laki-laki, dimana laki-laki belum tentu lebih tinggi dari pada perempuan, begitu pula sebaliknya.
b.    Data ordinal hampir sama dengan data nominal, hanya saja ada perbedaan derajat lebih tinggi dan lebih rendah. Misalnya: Pendidikan, dimana pendidikan perguruan tinggi lebih tinggi dari pada SMA, dan sebaliknya pedidikan SMA lebih rendah dari pada perguruan tinggi.
c.    Data interval adalah data yang termasuk kelompok data kuantitatif, dimana berupa angka-angka yang didalamnya dapat dilakukan operasi matematika serta urutan antara satu data dengan data lainnya mempunyai rentang yang sama. Misalnya: Nilai ujian, dimana dikatakan berurutan dengan rentang yang sama yaitu setelah angka 1 kemudian 2 kemudian 3 dst. Serta dikatakan dapat dilakukan operasi matematika, adalah misalkan: angka 1 dapat dikalikan dengan angka 2 dan hasilnya adalah 2.
Ciri khas penting lainnya adalah, data interval tidak mempunyai angka 0 absolut dan 100 absolut secara bersamaan atau dalam arti lain tidak bisa dipastikan peresentase antara satu data dengan keseluruhan data. maksudnya 0 absolut misalkan nilai ujian. Secara akal sehat, tidak mungkin ada nilai ujian kurang dari 0. Sedangkan 100 absolut misalkan juga nilai ujian, secara akal sehat tidak mungkin ada nilai ujian lebih dari 100. jadi data interval contohnya adalah berat badan, dimana tidak bisa dipastikan berapa sebenarnya nilai tertinggi berat badan. Bisa jadi orang punya berat bada puluhan kilo, ratusan atau bahkan ribuan kilo.
d.    Data rasio adalah data yang sebenarnya sama dengan data iterval, namun bedanya adalah data rasio dapat dibuat persentase karena ada nilai 0 dan 100 absolut. Seperti yang sudah dibahas di atas, yaitu misalnya nilai ujian yang mempunyai batasan nilai 0 sampai 100. Jika seorang siswa mendapatkan nilai 25, dapat diartikan nilai tersebut adalah 25% dari nilai maksimal 100.
B.    Skala data
Skala data atau biasa juga disebut dengan Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang dapat digunakan sebagai penentu panjang pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur. Dengan menggunakan skala pengukuran, maka alat ukur yang digunakan akan menghasilkan data kuantitatif.
Setelah proses pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif yang berupa angka-angka tersebut baru lah kemudian ditentukan analisis statistik yang cocok untuk digunakan.
Dalam hal penelitian, sakala pengukuran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu:
1.     Skala Nominal
Skala nominal adalah pengukuran paling sederhana diantara skala pengukuran yang lainnya. Skala nominal yaitu skala yang hanya menunjukkan pengelompokan objek, individu-individu, peristiwa/kejadian dalam suatu populasi. Skala ini tidak begitu bermakna matematis karena hanya menunjukkan hanya dapat menunjukkan frekuensi dari masing-masing objek. Kita tidak membandingkan kualitas antara satu objek dengan objek lainnya.
Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya digunakan untuk memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga akan mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya.
Pada skala nominal ini, peneliti akan mengelompokkan objek, baik individu atau pun kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode tertentu. Kemudian, angka yang diberikan kepada objek hanya memiliki arti sebagai label atau pembeda saja dan bukan untuk menunjukkan adanya tingkatan.
Agar lebih paham, berikut ini ciri-ciri dari skala nominal:
    Kategori data bersifat mutually exclusive (setiap objek hanya memiliki satu kategori saja).
    Kategori data tidak memiliki aturan yang logis (bisa sembarang).
Contoh Skala Nominal
a.    contoh yang paling umum digunakan yaitu variabel jenis kelamin. Jenis kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan. Dalam hal ini, hasil pengukuran tidak memiliki tingkatan tertentu. Artinya laki-laki tidak lebih tinggi daripada perempuan, atau sebaliknya. Di dalam sebuah penelitian, biasanya akan diberi simbol angka sebagai pembeda, misal jenis kelamin laki-laki diberi simbol angka 1, jenis kelamin perempuan diberi simbol 0. Simbol angka disini hanya untuk membedakan saja, tidak menunjukkan bahwa 1 lebih besar dari 0 dan sebagainya.
b.    misal nama kota lahir. Ada yang Bandung, Jakarta, Surabaya, Bogor, dan lain lain. Hal ini hanya untuk pembeda saja, tidak menunjukkan tingkatan tertentu. Dengan kata lain, orang yang lahir di Bandung bukan berarti lebih baik dari Bogor atau yang lainnya.
c.    misalnya menjelaskan agama, ada Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik. Ini hanya bersifat membedakan saja


2.    Skala Ordinal
Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada skala nominal, karena skala ini tidak hanya menunjukkan kategori saja tetapi juga menunjukkan peringkat. Skala ordinal adalah skala yang digunakan untuk menunjukkan perbandingan sekelompok objek dari tinggi ke rendah atau sebaliknya.
Posisi antar objek atau kategori tidak setara sehingga kita dapat mebandingkan anatara satu dengan yang lainnya lebih tinggi ,lebih baik dsb. Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama. Di dalam skala ordinal, objek atau kategorinya disusun berdasarkan urutan tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya.
Ciri-ciri dari skala ordinal antara lain:
   kategori data saling memisah.
   kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya.
   kategori data dapat disusun sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
Contoh Skala Ordinal
a.    contoh pada variabel sikap seseorang terhadap suatu pernyataan, sikap tersebut berupa sangat setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju. Pada variabel sikap ini dari sangat setuju ke sangat tidak setuju menunjukkan kategori dan memiliki tingkatan.
Di dalam sebuah penelitian, kategori tersebut bisa disimbolkan dengan angka, misal angka 5 untuk sangat setuju, angka 4 untuk setuju, angka 3 untuk biasa saja, angka 2 untuk tidak setuju, dan angka 1 untuk sangat tidak setuju.
b.    misal dalam variabel nilai huruf mutu pada perkuliahan, yaitu nilai A, B, C, D, dan E. Pada nilai ini menunjukkan tingkatan bahwa nilai A lebih besar dari B, dan seterusnya.
3.    Skala Interval
Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk menyatakan peringkat untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak.
Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal. Besar interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Besar interval ini bisa saja di tambah atau dikurang.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari skala interval:
   Kategori data memiliki sifat saling memisah.
   Kategori data memiliki aturan yang logis.
   Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karaaktristik khusus yang dimilikinya.
   Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah yang dikenakan pada kategori.
   Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam skala (tidak memiliki nilai nol absolut).
Hal lain yang perlu diketahui dari skala interval adalah, skala ini tidak memiliki nilai nol yang mutlak. Misalnya suhu ruangan 0oC bukan berarti ruangan tersebut tidak memiliki suhu.
Contoh Skala Interval
a.    contoh yang paling umum pada skala interval adalah suhu. Misalkan suatu ruangan memiliki suhu 0 C, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut tidak ada suhunya. Angka 0 C disini merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala interval 0 (nol) bukanlah nilai yang mutlak.
b.    jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak ada nilainya, karena jam 00.00 sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00 sama dengan jam 12 malam.
4.    Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan. Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding skala-skala lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak ada.
Skala rasio memiliki semua sifat yang dimiliki oleh skala interval. Namun, skala rasio memiliki nilai nol yang mutrak (absolut).
Contoh Skala Rasio
a.     misal tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan Vatinson adalah 95 cm. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan Vatinson dengan Agung adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung 2 kali tinggi badan Vatinson.
b.    misalkan nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai Toni adalah 100. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 2 kali nilai Tono.
C.    Macam-macam Variabel
Sebelum melangkah untuk membahas macam-macam variabel baiknya kita membahas apa itu variabel. Pengertian variabel sangat bermacam-macam bergantung dari mata pelajaran pengertian variabel dimaksudkan seperti dalam mata pelajaran, sains, matematika, ilmu komputer, dan logika matematika. Berikut pengertian variabel dari setiap macam-macam pelajaran antara lain sebagai berikut:
a.    Dalam Sains, Pengertian variabel adalah objek penilitian. artinya segala sesuatu yang harus diteliti Variabel terdiri atas nama dan nilai atau dapat dikosongkan dan diisi nilainya.
b.    Dalam Matematika, Pengertian variabel adalah karakter atau abjad yang menggunakan jumlah yang belum ditentukan. Setiap variabel mengandung nilai. variabel dalam matematika memudahkan mengerjakan soal, terutama soal aljabar.
c.    Dalam Ilmu Komputer, Pengertian variabel adalah  nama yang umumnya berupa abjad, karakter, atau kata yang mewakili beberapa nilai dalam memori komputer. Dalam Logika Matematika, Pengertian variabel adalah salah satu simbol yang mewakili sebuah simbol
Macam-Macam Pengertian Variabel Menurut Definisi Para Ahli
a.    Menurut F.N Kerlinger, Pengertian variabel adalah sifat yang diambil dari suatu nilai yang berlainan
b.    Menurut Sutrisno hadi, Pengertian variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Contohnya ukuran tinggi manusia yang divariasikan menjadi tingkatan umur, kelamin serta lokasi tempat tinggal manusia tersebut.
c.    Menurut Bagja Waluya,  Pengertian variabel adalah konsep yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap eksperimen/penelitina (research).
d.    Menurut Tia Mutiara, Pengertian variabel adalah sesuatu yang menjadi fokus perhatian yang memberikan pengaruh dan mempunyai nilai (value).
e.    Menurut Sugiarto, Pengertian variabel adalah karakter yang dapat diobservasi dari unit amatan yang merupakan suatu pengenal atau atribut dari sekelompok objek. Maksud dari variabel tersebut adalah terjadinya variasi antara objek yang satu dengan objek yang lainnya dalam kelompok tertentu.
    Itulah beberapa pengertian variabel berdasarkan bidang studi serta beberapa pendapat dari ahli. Penulis menyimmpulkan bahwa variabel khususnya dalam penelitian merupakan suatu hal yang menjadi fokus pada penelitian yang akan diamati selam penelitiannya berlangsung. Setelah membahas mengenai batasan variabel berikut ini macam-macam variabel diantaranya:
a.    Variabel Independen (Variabel Bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau sebab perubahan timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel Independen disebut juga dengan variabel perlakuan, kausa, risiko, variabel stimulus, antecedent, variabel pengaruh, treatment, dan variabel bebas. Dapat dikatakan variabel bebas karena dapat mempengaruhi variabel lainnya. Contoh Variabel Bebas (Independen) seperti “Pengaruh Terapi Musik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan”.
b.    Variabel Dependen (Variabel Terikat) adalah variabel yang dipengaruhi, akibat dari adanya variabel bebas. Dikatakan sebagai variabel terikat karena variabel terikat dipengaruhi oleh variabel independen (variabel bebas). Variabel Despenden disebut juga dengan variabel terikat, variabel output, Konsekuen, variabel tergantung, kriteria, variabel terpengaruh, dan variabel efek. Contoh Variabel Terikat (Despenden) seperti Pengaruh Terapi Musik terhadap Penurun Tingkat Kecemasan
c.    Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi baik itu memperkuat atau memperlemah hubungan antara Variabel bebas dan terikat. Variabel Moderator juga disebut dengan Variabel Independen Kedua. Skema variabel moderator yaitu Variabel Bebas (Independen) – Moderator – Despenden. Contoh Variabel Moderator adalah Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam menciptakan lingkungan belajar yang baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen kurang baik dalam menciptakan lingkungan belajar.
d.    Variabel Intervening adalah variabel yang mempengaruhi variabel bebas dan variabel terikat secara teoritis, tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Variabel intervening merupakan variabel antara/penyela pada variabel bebas dan variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak langsung mempengaruhi perubahan variabel terikat. Contoh Variabel Intervening adalah Hubungan antara Kualitas Pelayanan dengan kepuasan konsumen dan Loyalitas (Dependen).
e.    Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak terpengaruh oleh faktor luat yang tidak telitit. Variabel kontrol sering digunakan sebagai pemanding melalui penelitian eksperimental. Contoh Variabel Kontrol adalah Apakah perbedaan tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan SI, maka terlebih dahulu harus ditetapkan variabel kontrol contohnya berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, lingkungan kerja yang sama. Jadi, variabel kontrol memudahkan dalam menentukan perbedaan.

Nah itulaah pembahasan singkat mengenai data, skala data, serta macam-macam penelitian. Pembahasan ini merupakan gabungan dari beberapa situs yang dikumpulkan penulis serta sedikit tambahan pemahaman dari penulis itu sendiri. Jika ada sebuah kesalahan kiranya pembaca mampu memberikan saran agar kesalahn tersebut diperbaiki nantinya
Beberapa pertanyaan beserta pembahasan:
1.     Apa yang menjadi pembeda utama di antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif?
Pembahasan : data kuantitatif merupakan data yang berupa angka sedangkan data kualitatif merupakan data yang berupa kata-kata.

2.    Karena data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh langsung dari pihak yang bersangkutan, maka dari pihak manakah kita akan memperoleh data tersebut?
Pembahasan : data ini dapat diperoleh dari beberapa orang yang memiliki hubungan dengan pihak yang bersangkutan.

3.    Salah satu ciri dari skala interval adalah tidak memiliki nilai nol absolut. Apa maksud dari kata nilai nol absolut?
Pembahasan : nilai nol mutlak atau nilai nol absolut artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah meskipun menggunakan skala yang lain.

4.    Kapan skala pengukuran digunakan pada penelitian?
Pembahasan : skala pengukuran data merupakan seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. Dalam melakukan analisis statistik, perbedaan jenis data sangat berpengaruh terhadap pemilihan model atau alat uji statistik. Untuk itu skala pengukuran data sangat dibutuhkan.

5.    Apakah kelima jenis variabel dapat digunakan di satu jenis penelitian?
Pembahasan : baiknya menggunakan kelima variabel tersebut. Namun, dominasi peneliti hanya menggunakan satu hingga dua variabel.

Daftar Pustaka
Ekspektasia, Skala Pengukuran, 2 januari 2020, https://www.ekspektasia.com/skala-pengukuran/ <di akses tanggal 7 maret 2020>
Metode Statistik, skala pengukuran data, februari 2016, https://www.metodestatistik.com/2016/02/skala-pengukuran-data.html <di akses tanggal 7 maret 2020>
Statistikian, Pengertian data penelitian, 14 oktober 2014, https://www.statistikian.com/2012/10/pengertian-data.html <di akses tanggal 7 maret 2020>












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Analisis Data