Anova Two Way With
Interaction
Anova dua arah dengan interaksi
merupakan anova jenis ketiga dan juga terakhir dibahas untuk materi anova.
jenis lainnya yaitu anova satu arah dan anova dua arah tanpa interaksi. untuk
anova dua arah dengan interaksi ini sedikit agak rumit dalam perhitungannya
tapi yang terpenting adalah konsep dari anova dua arah dengan interaksi.
konsepnya hampir sama jika ingin membandingkan dengan anova lainnya.
1.
Penggunaan Analisis variance (Anova) dua arah dengan
interaksi
Anova digunakan untuk melihat perbandingan rata-rata
beberapa kelompok biasanya lebih dari dua kelompok. Anova dua arah digunakan
pada kelompok yang digunakan berasal dari sampel yang sama tiap kelompok. sama
disini diartikan berasal dari kategori yang sama. Jadi, bisa disimpulkan
Pertama yang perlu dilihat tujuannya membandingkan rata-rata kelompok lebih
dari dua. Kedua Sampel yang digunakan merupakan sampel yang sudah dikategorikan
per kelompok sama. Konsep ketiga yang perlu dimengerti adalah setiap kelompok
tersebut dilakukan pengulangan pengujian. ini seperti menggabung anova satu
arah dan anova dua arah tanpa interkasi.
Asumsi-asumsi yang
harus dipenuhi dalam analisis varians (anova):
a.
Data berdistribusi normal, karena pengujiannya
menggunakan uji F-Snedecor
b.
Varians atau ragamnya homogen, dikenal sebagai
homoskedastisitas, karena hanya digunakan satu penduga (estimate) untuk varians
dalam contoh
c.
Masing-masing contoh saling bebas, yang harus dapat
diatur dengan perancangan percobaan yang tepat
d.
Komponen-komponen dalam modelnya bersifat aditif
(saling menjumlah).
2.
Hipotesis dalam Anova (analysis of variance) dengan
interaksi
Dalam analysis of variance dua arah dengan interaksi
terdapat tiga hipotesis yang digunakan yaitu apakah ada perbedaan rata-rata
antar kategori baik kategori berdasarkan baris maupun kolom. hipotesis tambahan
satu lagi yaitu apakah ada interaksi antara kategori baris dan kolom. Berikut
hipotesis dalam Anova dua arah dengan interaksi.
Hipotesis anova kolom
H0: a1 = a2 = ... =
ak, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari kategori kolom
H1: a1 ≠ a2 ≠ ... ≠
ak, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari kategori kolom
Hipotesis anova baris
H0: b1 = b2 = ... =
bj, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari kategori baris
H1: b1 ≠ b2 ≠ ... ≠
bj, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari kategori baris
Hipotesis interaksi
H0: (ab)11 = (ab)12 =
... = (ab)kj, Tidak ada interaksi antara variabel baris dan kolom
H1: (ab)11 ≠ (ab)12 ≠ ... ≠(ab)kj, ada interaksi
antara variabel baris dan kolom
3.
Langkah-langkah melakukan uji hipotesis dengan ANOVA
Adapun langkah-langkah dalan melakukan uji hipotesis:
a. Mengumpulkan sampel dan Mengelompokkan berdasarkan kategori tertentu.
Untuk memudahkan pengelompokkan dan perhitungan, buat tabel data sesuai
dengan kategori berisi sampel dan kuadrat dari sampel tersebut. Hitung pula
total dari sampel dan kuadrat sampel tiap kelompok. Selain itu, tentukan pula
hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1).
b. Menentukan tipe anova
Untuk menentukan tipe anova. terlebih dahulu bertanya apakah dari
hipotesis tersebut cocok untuk anova? jika tujuannya membandingkan rata-rata
tiga kelompok atau lebih maka boleh pakai Anova. Pertanyaan kedua apakah sampel
tiap kelompok diambil dari sampel yang berbeda? jika berasal dari sampel yang
sudah dikategorikan maka menggunakan Anova dua arah/two way. Pertanyaan ketiga
apakah dalam sampel yang dikategorikan tadi terjadi pengulangan atau tidak?
Jika terjadi pengulangan maka menggunakan Anova dua arah dengan interaksi.
c.
Memeriksa apakah sudah memenuhi
asumsi-asumsi sehingga bisa digunakan anova
o Normalitas
adalah Menguji apakah data tiap kelompok memiliki distribusi normal. hal ini
bisa dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov, shapira wilk.
o Homogenitas
adalah Menguji apakah varians tiap kelompok sama. Dalam menghitung homogenitas
bisa digunakan uji bartlett dan uji levene.
o Saling
bebas artinya Menunjukkan bahwa setiap kelompok tidak saling berhubungan. Biasanya
yang digunakan logika apakah saling bebas atau tidak.
o Aditif
(Saling menjumlahkan) artinya data yang dianalisis merupakan data
interval/rasio
d. Menghitung variabilitas dari seluruh sampel.
Pengukuran total variabilitas atas data dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian, berikut rumus dalam Anova:
·
Total of sum squares (SSt) – jumlah kuadrat total (jkt)
Merupakan jumlah kuadrat selisih antara skor individual dengan rata-rata
totalnya.
Keterangan:
k = banyaknya kolom
r = Banyaknya pengamatan r
n = banyaknya ulangan
xijm = data pada baris ke-i, kolom ke-j dan ulangan ke-m
T*** = Total (jumlah) seluruh pengamatan
·
Sum Square Between(SSb) – jumlah kuadrat kolom (jkk).
Variansi rata-rata kelompok sampel terhadap rata-rata keseluruhannya.
Variansi di sini lebih terpengaruh karena adanya perbedaan perlakuan antar
kelompok.
Keterangan
T*j* = Total (jumlah) ulangan pada kolom ke-j
·
Sum Square Between row– jumlah kuadrat baris (jkg).
Variansi rata-rata kelompok sampel terhadap rata-rata
keseluruhannya. variansi disini lebih
terpengaruh karena adanya perbedaan perlakuan antar kelompok.
Keterangan
Ti**= Total (jumlah) ulangan pada baris ke-i
·
Interaksi JK{BK}
Variansi rata-rata kelompok interaksi baris dan kolom terhadap rata-rata
keseluruhannya. Variansi di sini lebih terpengaruh karena adanya perbedaan
perlakuan antar kelompok.
·
Sum Square within(SSw) – jumlah kuadrat galat (jkg).
Variansi yang ada dalam masing-masing kelompok. Banyaknya variansi akan
tergantung pada banyaknya kelompok, dan variansi di sini tidak terpengaruh /
tergantung oleh perbedaan perlakuan antar kelompok.
JKG = JKT - JKK-JKB-JK[BK]
e. Menghitung derajat kebebasan (degree of freedom).
Derajat kebebasan atau degree of freedom (dilambangkan dengan v, dof,
atau db) dalam ANOVA akan sebanyak variabilitas. Oleh karena itu, ada tiga
macam derajat kebebasan yang akan kita hitung:
·
Derajat kebebasan untuk JKT
merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat total (JKT) ini akan
kita lambangkan dengan dof JKT.
db JKT = rkn - 1
·
Derajat kebebasan untuk JKK
merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat kolom (JKK) ini akan
kita lambangkan dengan dof JKK.
db JKK = k-1
·
Derajat kebebasan untuk JKB
Merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat baris (JKB) ini akan
kita lambangkan dengan dof JKB
db JKB = r - 1
·
Derajat kebebasan untuk JK[BK]
merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat interaksi baris dan
kolom JK[BK] ini akan kita lambangkan dengan dof JK[BK].
db JK[BK] = [r-1][k-1]
·
Derajat kebebasan untuk JKG
Merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat galat (JKG) ini akan
kita lambangkan dengan dof JKG
db JKG =rk[n- 1]
f.
Menghitung variance antar kelompok dan
variance dalam kelompok.
Variance dalam ANOVA, baik untuk antar kelompok maupun dalam kelompok
sering disebut dengan kuadrat tengah atau deviasi rata-rata kuadrat (mean
squared deviation) dan dilambangkan dengan MS atau KT. Dengan demikian, maka
mean squared deviation masing-masing dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
·
KTK = JKK / db JKK
·
KTB = JKB / db JKB
·
KTG = JKG / db JKG
·
KT[BK] = JK[BK] / db JK[BK]
g.
Menghitung F hitung
Menghitung nilai distribusi F (Fhitung) berdasarkan perbandingan
variance antar kelompok dan variance dalam kelompok.Fhitung didapatkan dengan
rumus di bawah ini:
Fhitung (kolom) = KTK/KTG
Fhitung (baris) = KTB/KTG
Fhitung (interaksi) = KT[BK]/JKG
h. Menghitung F tabel
Selain itu, F berdasarkan tabel (Ftabel) juga dihitung, berdasarkan
nilai derajat kebebasan (langkah ke-4) menggunakan tabel distribusi-F. Jangan
lupa untuk mencantumkan gambar posisi Fhitung dan Ftabel dalam grafik
distribusi-F.
i.
Membandingkan Fhitung dengan Ftabel :
·
Jika Fhitung > Ftabel : tolak H0
·
Jika Fhitung ≤ Ftabel : terima H0
j.
Membuat kesimpulan,
sesuai dengan kasus awal yang ditanyakan. Simpulkan, apakah perlakuan
(treatment) memiliki efek yang signifikan pada sampel data atau tidak. Jika
hasil tidak signifikan, berarti seluruh rata-rata sampel adalah sama. Jika
perlakuan menghasilkan efek yang signifikan, setidaknya satu dari rata-rata
sampel berbeda dari rata-rata sampel yang lain.
1.
Perhitungan Anova dengan tabel
Berdasarkan langkah-langkah yang telah diulas maka
untuk lebih mempermudah perhitungan dibuat sebuah tabel seperti berikut:
Sumber Keragaman (SK)
|
Jumlah Kuadrat (JK)
|
Derajat Bebas (db)
|
Kuadrat Tengah (KT)
|
F hitung
|
Kolom (K)
|
|
db JKK = k-1
|
KTK =
JKK / db JKK |
F hitung =
KTK / KTG |
Baris (B)
|
db JKK = r-1
|
KTK =
JKB / db JKB |
F hitung =
KTB / KTG |
|
Interaksi (BK)
|
|
db JK[BK] = [r-1][k-1]
|
KTK =
JK[BK] / db JK[BK] |
F hitung =
KT[BK] / KTG |
Galat (G)
|
JKG = JKT - JKK- JKB-JK[BK]
|
db JKG=r.k[n-1]
|
KTG =
JKG / db JKG |
|
Total (T)
|
db JKT= rkn-1
|
Contoh Kasus Anova dua arah dengan interaksi:
Terdapat 4 metode
diet, 3 kelompok umur dan 3 ulangan. Berikut adalah data rata-rata penurunan
berat badan setelah 1 bulan melakukan diet. Ujilah apakah penurunan berat badan
sama untuk setiap metode diet, kelompok umur dan interaksi dengan taraf uji 5
%?
Umur
|
Penurunan Berat Badan (Kg)
|
|||
Metode 1
|
Metode 2
|
Metode 3
|
Metode 4
|
|
< 20 tahun
#1 #2 #3 |
5
4 5 |
0
2 1 |
3
4 8 |
4
2 2 |
20-40 tahun
#1 #2 #3 |
5
6 2 |
4
2 1 |
2
2 4 |
5
3 2 |
> 40 tahun
#1 #2 #3 |
4
4 5 |
5
5 0 |
2
1 2 |
6
4 4 |
Solusi kasus Anova dua arah dengan interaksi
1.
Merumuskan Hipotesis
·
Hipotesis anova kolom
H0: a1 = a2 = ... = ak, Tidak ada perbedaan yang nyata
antara rata-rata hitung dari kategori Metode(kolom)
H1: a1 ≠ a2 ≠ ... ≠ ak, Ada perbedaan yang nyata
antara rata-rata hitung dari kategori Metode (kolom)
·
Hipotesis anova baris
H0: b1 = b2 = ... = bj, Tidak ada perbedaan yang nyata
antara rata-rata hitung dari kategori umur (baris)
H1: b1 ≠ b2 ≠ ... ≠ bj, Ada perbedaan yang nyata
antara rata-rata hitung dari kategori umur (baris)
·
Hipotesis interaksi
H0: (ab)11 = (ab)12 = ... = (ab)kj, Tidak ada
interaksi antara variabel metode dan umur
H1: (ab)11 ≠ (ab)12 ≠ ... ≠(ab)kj, ada interaksi
antara variabel metode dan umur
2.
Identifikasi model.
Pertama. berdasarkan hipotesis yang digunakan yaitu
membandingkan rata-rata lebih dari dua kelompok maka metode yang mungkin adalah
Anova. kedua Sampel yang digunakan tiap kelompok sudah dikategorikan sehingga
tipe anova yang cocok adalah Anova dua arah. kemudian dari tiap kategori
tersebut dilakukan pengulangan sehingga kita menggunakan anova dua arah dengan
interaksi.
3.
Memeriksa asumsi Anova.
Dalam metode anova
yang perlu diperhatikan ada empat seperti pada keterangan diatas. asumsi normal
dan homogenitas antar varians kelompok harus terpenuhi. dalam contoh ini kita
asumsikan asumsi terpenuhi karena kita fokus pada langkah-langkah anova dua
arah dengan interaksi. kemudian kelompok yang dianalisis berasal dari kelompok
saling bebas. dan data yang digunakan merupakan data rasio. Setelah asumsi ini
terpenuhi maka bisa lanjut ke perhitungan selanjutnya. kalau tidak ganti
metode.
4.
Menyusun/mengkategorikan tabel data agar lebih mudah
menghitungnya.
Penghitungannya agak
berbeda dengan jenis anova yang lain. perhitungannya terpisah seperti berikut:
Umur
|
Penurunan Berat Badan (Kg)
|
Total Baris
|
|||
Metode 1
|
Metode 2
|
Metode 3
|
Metode 4
|
||
< 20 tahun
#1 #2 #3 |
5 4 5 |
0 2 1 |
3 4 8 |
4 2 2 |
T1** = 40
|
T11* = 14
|
T12* = 3
|
T13* = 15
|
T14* = 8
|
||
20-40 tahun
#1 #2 #3 |
5 6 2 |
4 2 1 |
2 2 4 |
5 3 2 |
T2**
|
T21* = 13
|
T22* = 7
|
T23* = 8
|
T24* = 10
|
||
> 40 tahun
#1 #2 #3 |
4 4 5 |
5 5 0 |
2 1 2 |
6 4 4 |
T3**=42
|
T31* = 13
|
T32* = 10
|
T33* = 5
|
T34* = 14
|
||
Total Kolom
|
T*1* = 40
|
T*2* = 20
|
T*3* = 28
|
T*4* = 32
|
Total T***=120
|
5.
Perhitungan Tabel anova
Agar mempermudah perhitungan kita menggunakan tabel
berikut,
Sumber Keragaman (SK)
|
Jumlah Kuadrat (JK)
|
Derajat Bebas (db)
|
Kuadrat Tengah (KT)
|
F hitung
|
Kolom (K)
|
JKK = 23,11
|
db JKK = 4-1 = 3
|
KTK =7,70
|
F hitung =
3,04 |
Baris (B)
|
JKB = 0,67
|
db JKB = 3-1 =2
|
KTB =0.085
|
F hitung =
0.13 |
Interaksi (BK)
|
JK[BK] = 31,56
|
db JK[BK] = 2x3 =6
|
KT[BK] =5.26
|
F hitung =
0.28 |
Galat (G)
|
JKG = 60,67
|
db JKG= 3x4x2=24
|
KTG =2,53
|
|
Total (T)
|
JKT =116
|
db JKT=[3x4x3] -1 =35
|
6.
Menghitung F tabel
·
F table Kolom pada α = 0.05 db JKK=3 dan db JKG=4
adalah 3,01
·
F table Baris pada α = 0.05 db JKB=2 dan db JKG=24 adalah
3,40
·
F table Interaksi pada α = 0.05 db JK[BK]=6 dan db
JKG=24 adalah 2,51
7.
Kesimpulan :
Perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata penurunan
berat badan pada Baris [Kel. Umur] dan Interaksi tidak berbeda [masih dianggap
sama] hal ini terlihat dari f tabel untuk baris dan interaksi lebih kecil dari
f hitung sedangkan rata-rata penurunan berat badan dalam Kolom [metode diet]
dapat dikatakan berbeda karena f tabel lebih besar dari f hitung.
Contoh dengan menggunakan SPSS
Terdapat 4 metode diet, 3 kelompok umur dan 3 ulangan.
Berikut adalah data rata-rata penurunan berat badan setelah 1 bulan melakukan
diet. Ujilah apakah penurunan berat badan sama untuk setiap metode diet,
kelompok umur dan interaksi dengan taraf uji 5 %?
Umur
|
Penurunan Berat
Badan (Kg)
|
Total Baris
|
|||
Metode 1
|
Metode 2
|
Metode 3
|
Metode 4
|
||
< 20 tahun
#1 #2 #3 |
5 4 5 |
0 2 1 |
3 4 8 |
4 2 2 |
T1** = 40
|
T11* = 14
|
T12* = 3
|
T13* = 15
|
T14* = 8
|
||
20-40 tahun
#1 #2 #3 |
5 6 2 |
4 2 1 |
2 2 4 |
5 3 2 |
T2**=38
|
T21* = 13
|
T22* = 7
|
T23* = 8
|
T24* = 10
|
||
> 40 tahun
#1 #2 #3 |
4 4 5 |
5 5 0 |
2 1 2 |
6 4 4 |
T3**=42
|
T31* = 13
|
T32* = 10
|
T33* = 5
|
T34* = 14
|
||
Total Kolom
|
T*1* = 40
|
T*2* = 20
|
T*3* = 28
|
T*4* = 32
|
Total T***=120
|
Solusi kasus
Anova dua arah dengan interaksi
Identifikasi
Metode statistik yang digunakan
Pertama. berdasarkan hipotesis
yang digunakan yaitu membandingkan rata-rata lebih dari dua kelompok maka
metode yang mungkin adalah Anova. kedua Sampel
yang digunakan tiap kelompok sudah dikategorikan sehingga tipe anova yang cocok
adalah Anova dua arah. kemudian dari tiap kategori tersebut ada
pengulangan sehingga kita menggunakan anova dua arah dengan interaksi.
Dalam metode anova yang
perlu diperhatikan ada empat. asumsi normal dan homogenitas antar
varians kelompok harus terpenuhi. dalam contoh ini kita asumsikan asumsi
terpenuhi karena kita fokus pada langkah-langkah anova dua arah dengan
interaksi. kemudian kelompok yang dianalisis berasal dari kelompok saling
bebas. dan data yang digunakan merupakan data rasio. Setelah
asumsi ini terpenuhi maka bisa lanjut ke perhitungan selanjutnya. kalau tidak
ganti metode.
Pada anova dua arah
dengan interaksi terdapat tiga hipotesis yang digunakan sehingga nanti :
Hipotesis
anova kolom
H0: µ*1 = µ*2 = µ*3, Tidak ada perbedaan
yang nyata antara rata-rata hitung dari kategori Metode
H1: µ*1 ≠ µ*2 ≠ µ*3, Ada perbedaan yang
nyata antara rata-rata hitung dari kategori Metode
Hipotesis anova baris
H0: µ1* = µ2* = µ3*, Tidak ada perbedaan
yang nyata antara rata-rata hitung dari kategori kelompok umur
H1: µ1* ≠ µ2* ≠ µ3*, Ada perbedaan yang
nyata antara rata-rata hitung dari kategori Kelompok umur
Hipotesis interaksi
H0: (ab)11 = (ab)12 = ... = (ab)kj,
Tidak ada interaksi antara variabel metode dan umur
H1: (ab)11 ≠ (ab)12≠ ... ≠(ab)kj, ada interaksi antara variabel metode dan
umur
Langkah-langkah dalam uji hipotesis
anova dua arah dengan interaksi
Load Package Rcmdr. Hal ini dilakukan karena paket yang digunakan
dalam R adalah R commander. Caranya klik Packages kemudian
pilih Load package terus muncul tampilan dan pilih Rcmdr.
Masukkan data. Caranya yaitu buat dua kolom yang pertama berupa semua nilai. kedua
yaitu kolom yang menyatakan penjelasan kelompok dari kolom pertama. untuk
lebih jelasnya berikut contohnya.
Konversi data ke Factor. Tujuannya yaitu Memberi nama ketegori untuk
metode dan umur tadi. Caranya pilih Data kemudian
pilih manage variables in active data set dan klik convert
numeric variables to factors. Kemudian akan muncul seperti berikut.
Pilih metode dan pada factor level pilih supply
level names. Kemudian Isi data seperti berikut.
Ke intinya. pilih Statistics kemudian pilih means dan
klik Anova two way. Maka akan muncul tampilan berikut.
blok semua variabel seperti pada gambar diatas. kemudian klik ok. maka
outputnya sebagai berikut.
Intrepretasi Hasil uji anova satu arah
dengan menggunakan R commander
Anova Table
Pada bagian tersebut
menjelaskan tabel anova. untuk bagian 'Metode:umur' menjelaskan interaksi pada
tabel anova. Yang perlu diperhatikan kolom terakhir yaitu Pr(>F). Disini
terdapat ada 3 nilai yang digunakan untuk menjawab hipotesis diatas. jika
nilainya lebih besar dari 0.05(alpha) maka keputusan tolak H0. sebaliknya jika
nilai besar dari 0.05(alpha) maka keputusan terima H0. dari 3 nilai p-value
terdapat dua yang lebih besar dari 0.05(alpha) sehingga keputusan terdapat 2
terima h0. sedangkan yang satunya kecil 0.05(alpha) sehingga keputusan tolak
h0.
Berdasarkan hasil
tersebut dapat diputuskan,
Perhitungan
menunjukkan bahwa rata-rata penurunan berat badan pada Baris [Kel.
Umur] dan Interaksi tidak berbeda [masih
dianggap sama] hal ini terlihat dari nilai dari p-value yang lebih
besar 0.05(alpha) sedangkan rata-rata penurunan berat badan dalam Kolom [metode
diet] dapat dikatakan berbeda karena p-value yang lebih kecil
0.05(alpha).
Numsummary
Bagian
ini menjelaskan Deskripsi dari tiap kategori dalam hal ini metode. Deskripsinya
hanya rata-rata(mean), standar deviasi(sd) dan jumlah
pengulangan(n). Untuk intrepretasinya bisa sendiri kan.
Contoh dengan menggunakan Excel
Terdapat 4 metode diet, 3 kelompok umur dan 3 ulangan.
Berikut adalah data rata-rata penurunan berat badan setelah 1 bulan melakukan
diet. Ujilah apakah penurunan berat badan sama untuk setiap metode diet,
kelompok umur dan interaksi dengan taraf uji 5 %?
Umur
|
Penurunan Berat
Badan (Kg)
|
Total Baris
|
|||
Metode 1
|
Metode 2
|
Metode 3
|
Metode 4
|
||
< 20 tahun
#1 #2 #3 |
5 4 5 |
0 2 1 |
3 4 8 |
4 2 2 |
T1** = 40
|
T11* = 14
|
T12* = 3
|
T13* = 15
|
T14* = 8
|
||
20-40 tahun
#1 #2 #3 |
5 6 2 |
4 2 1 |
2 2 4 |
5 3 2 |
T2**=38
|
T21* = 13
|
T22* = 7
|
T23* = 8
|
T24* = 10
|
||
> 40 tahun
#1 #2 #3 |
4 4 5 |
5 5 0 |
2 1 2 |
6 4 4 |
T3**=42
|
T31* = 13
|
T32* = 10
|
T33* = 5
|
T34* = 14
|
||
Total Kolom
|
T*1* = 40
|
T*2* = 20
|
T*3* = 28
|
T*4* = 32
|
Total T***=120
|
Solusi kasus
Anova dua arah dengan interaksi
Identifikasi
Metode statistik yang digunakan
Pertama. berdasarkan hipotesis
yang digunakan yaitu membandingkan rata-rata lebih dari dua kelompok maka
metode yang mungkin adalah Anova. kedua Sampel
yang digunakan tiap kelompok sudah dikategorikan sehingga tipe anova yang cocok
adalah Anova dua arah. kemudian dari tiap kategori tersebut ada
pengulangan sehingga kita menggunakan anova dua arah dengan interaksi.
Dalam metode anova yang
perlu diperhatikan ada empat. asumsi normal dan homogenitas antar
varians kelompok harus terpenuhi. dalam contoh ini kita asumsikan asumsi
terpenuhi karena kita fokus pada langkah-langkah anova dua arah dengan
interaksi. kemudian kelompok yang dianalisis berasal dari kelompok saling
bebas. dan data yang digunakan merupakan data rasio. Setelah
asumsi ini terpenuhi maka bisa lanjut ke perhitungan selanjutnya. kalau tidak
ganti metode.
Pada anova dua arah
dengan interaksi terdapat tiga hipotesis yang digunakan sehingga nanti :
Hipotesis
anova kolom
H0: µ*1 = µ*2 = µ*3, Tidak ada perbedaan
yang nyata antara rata-rata hitung dari kategori Metode
H1: µ*1 ≠ µ*2 ≠ µ*3, Ada perbedaan yang
nyata antara rata-rata hitung dari kategori Metode
Hipotesis anova baris
H0: µ1* = µ2* = µ3*, Tidak ada perbedaan
yang nyata antara rata-rata hitung dari kategori kelompok umur
H1: µ1* ≠ µ2* ≠ µ3*, Ada perbedaan yang
nyata antara rata-rata hitung dari kategori Kelompok umur
Hipotesis interaksi
H0: (ab)11 = (ab)12 = ... = (ab)kj,
Tidak ada interaksi antara variabel metode dan umur
H1: (ab)11 ≠ (ab)12≠ ... ≠(ab)kj, ada interaksi antara variabel metode dan
umur
Langkah-langkah dalam uji hipotesis
anova dua arah dengan interaksi
Masukkan/import data ke SPSS,
caranya yaitu buat data seperti kotak yang terdiri dari baris dan kolom.
artinya setiap kolom dan baris menunjukkan kelompok. bingung menjelaskannya,
Untuk jelasnya lihat gambar berikut:
Kemudian pilih Data, terus
klik Data analysis. untuk data analysis ini tidak muncul default dalam excel.
jadi perlu dimunculkan terlebih dahulu. Silahkan klik link ini untuk penjelasan
cara mengaktifkan toolpak-nya cara mengaktifkan toolpak microsoft excel. Maka
akan muncul tampilan seperti berikut.
Kemudian pilih Anova two
factor with replacement. maka akan muncul tampilan seperti berikut.
Pada Input range diklik maka
akan muncul pilihan untuk memilih data. Pemilihan data dengan cara blok datanya
mulai dari label sampai semua datanya, seperti pada data diatas semuanya diblok
(Termasuk metode dan umur). Kemudian pada Row per sample tuliskan banyaknya
pengulangan dalam contoh ada 3. Alpha tergantung yang digunakan dalam contoh
ini 5% atau 0.05. Pada Output option terserah teman-teman mau pilih outputnya
dimana. Setelah itu pilih ok. maka akan muncul output seperti berikut.
Intrepretasi Output anova
Excel
Untuk intrepretasi kali ini
agak panjang dan saya bagi kedalam tiga bagian yaitu Summary, Total dan Anova
sesuai dengan output di atas yang dibagi berdasarkan warna.
Summary
Pada bagian summary menyajikan
deskripsi dari tiap kelompok baik kelompok umur(baris) dan kelompok metode
(kolom). pada bagian ini dibagi tiga bagian karena ada tiga kelompok dari
umur(baris). jadi saya akan menjelaskan satu bagian saja. Count(Banyak) menyatakan
banyaknya pengulangan. Sum(jumlah) menjelaskan jumlah dari nilai pengulangan
tersebut. Average (rata-rata) dan variance (varians) juga menjelaskan rata-rata
dan varians dari tiap kelompk pengulangan tersebut.
Total
Bagian kedua ini hampir sama
dengan yang bagian summary. Bedanya total ini merupakan deskripsi dari gabungan
tiga kelompok umur(baris) sehingga deskripsinya hanya membandingkan ke-empat
metode (kolom) saja.
Anova
Bagian ini menampilkan tabel
anova seperti pada materi anova dua arah dengan anova. tabel ini merupakan
perhitungan untuk mepermudah perhitungan anova. Yang perlu dilihat pada bagian
ini adalah P value. jika nilai p value lebih besar dari 0.05(alpha) maka
keputusan terima H0 artinya tidak ada perbedaan rata-rata tiap kelompok. Selain
itu bisa dilihat dengan membandingkan nilai F hitung (F) dengan F tabel (F
crit). terlihat bahwa F hitung lebih kecil dari f tabel maka keputusan sama
yaitu terima H0.
Pada penjelasan diatas, dalam
anova dua arah dengan interaksi terdapat 3 hipotesis yang artinya ada 3
pertanyaan dalam penelitian yang harus dijawab ketiganya. untuk melihat jawaban
tersebut bisa dilihat di bagian p-value terdapat ada 3 nilai. itulah jawaban
dari hipotesis. dari 3 nilai p-value terdapat dua yang lebih besar dari 0.05(alpha)
sehingga keputusan terdapat 2 terima h0. sedangkan yang satunya kecil
0.05(alpha) sehingga keputusan tolak h0.
Berdasarkan hasil tersebut
dapat diputuskan,
Perhitungan
menunjukkan bahwa rata-rata penurunan berat badan pada Baris [Kel. Umur] dan
Interaksi tidak berbeda [masih dianggap sama] hal ini terlihat dari nilai dari
p-value yang lebih besar 0.05(alpha) sedangkan rata-rata penurunan berat badan
dalam Kolom [metode diet] dapat dikatakan berbeda karena p-value yang lebih kecil 0.05(alpha).
Pertanyaan
dan Pembahasan
1.
Apa perbedaan
Anova Two Way Dengan Anova Two Way with Interaction?
Jawab : perbedaannya terletak pada penggunaan dari
kedua anova tersebut, satu memiliki interaksi dan yang satu tidak memiliki
interaksi.
2.
Yang mana
yang lebih rumit digunakan antara anova two way dengan anova two way with
interaction?
Jawab : Tentu saja Anova two way with interaction
3.
Kapan Anova
Two Way with Interaction digunakan?
Jawab : dilihat dari tujuannya yaitu membandingkan rata-rata
kelompok lebih dari dua dan setiap kelompok tersebut dilakukan pengulangan
pengujian.
4.
apa hubungan antara anova two way with interactio
dengan beberapa jenis anova yang lainnya?
Jawab : Anova two way
with interaction bisa dikatakan merupakan gabungan antara anova one way dengan
anova two way
5.
apa yang menjadi syarat utama dilakukannya anova two
way with interaction?
Jawab : Masing-masing contoh saling bebas, yang harus
dapat diatur dengan perancangan percobaan yang tepat serta Komponen-komponen
dalam modelnya bersifat aditif (saling menjumlah).
Daftar Pustaka
Unknown. 2014. Analisis Ragam / Analysis of
variance (Anova) dua arah dengan interaksi. https://statistikceria.blogspot.com/2014/01/analisis-ragam-analysis-of-variance-anova-dua-arah-dengan-interaksi.html. (diakses tanggal 30
April 2020)
Unknown. 2014. [Tutorial R] Analisis Ragam /
Analysis of variance (Anova) dua arah dengan interaksi. https://statistikceria.blogspot.com/2014/01/tutorial-r-analisis-ragam-analysis-of-variance-anova-dua-arah-dengan-interaksi.html. (diakses tanggal 30
April 2020)
Unknown. 2014. [Tutorial Excel] Analisis Ragam /
Analysis of variance (Anova) dua arah dengan interaksi. https://statistikceria.blogspot.com/2014/01/tutorial-excel-analisis-ragam-analysis-of-variance-anova-dua-arah-dengan-interaksi.html. (diakses tanggal 30
April 2020)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar